THR Guru
"Saya tahu betul bagaimana rasanya hidup tanpa ayah, dan melihat ibu bekerja keras untuk pendidikan saya.”
Kak Pitriah (23) merasa terpanggil hatinya untuk menjadi guru sanggar di Kamp. Padurung Ds. Tejamari Kec. Baros Serang Banten. Ia merasa relat dengan kondisi adik-adik yatim dan dhuafa yang kesulitan pendampingan belajar .
Di tengah kesibukannya menjadi mahasiswa di salah satu universitas Serang, kak Pitriah mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk memberi pendampingan belajar adik-adik yatim dan dhuafa.
Dalam sepekan kak Pitriah mengajar adik-adik yatim dan dhuafa binaan Yatim Mandiri. Untuk bisa sampai di sanggar kak Pitriah harus menempuh 4 kilo perjalanan 4 kilo
ia mengajar adik-adik yatim dan dhuafa.
Iya betul. Saya tahu betul bagaimana rasanya hidup tanpa seorang ayah. Saya Melihat ibu bekerja keras untuk menghidupi saya, membuat saya bertekad untuk belajar dengan rajin dan giat agar dikemudian hari saya dapat membuat ibu dan Alm ayah saya bangga serta dapat menaikkan derajat orang tua.
Ketika saya menjadi guru sanggar dan mengajar siswa yatim dan dhuafa, saya bertekad agar mereka dapat bimbingan belajar lebih agar mereka dapat meningkatkan kemampuan belajar mereka sehingga mendapatkan prestasi di sekolah.
Pitriah, gadis berumur 23 tahun ini sangat senang bisa melewati hari-harinya bersama adik-adik yatim dan dhuafa binaan Yatim Mandiri. Ia meluangkan waktu dan memeras keringatnya dengan tempuh puluhan kilo demi bisa mendampingi anak-anak yatim dan dhuafa belajar.
Saat kak Pitriah berumur 11 tahun, ayahnya meninggal dunia. Pengalaman hidup menjadi anak yatim menjadikan motivasi terkuat untuk bisa berbagi dengan anak-anak yatim dan dhuafa. Setiap 1 minggu dua kali kak Pitri mengajar adik-adik yatim dan dhuafa di sanggar ........Banten.
Sahabat, tanpa kita sadari banyak anak-anak yang kurang beruntung di luar sana untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Faktor biaya sering membuat mereka tak bisa bersaing dengan anak-anak menengah ke atas untuk berprestasi.
Para guru binaan yatim dan dhuafa rela mengorbankan waktu mereka untuk membantu adik-adik belajar agar bisa meraih cita-citanya saat dewasa kelak, upah yang tak cukup besar tak membuat mereka menyerah. Bersyukur dan bahagia bisa menjadi bagian dari perjalanan adik-adik yatim dan dhuafa.
Sahabat, Yatim Mandiri mengajak anda untuk berpartisipasi dalam program #THR GURU. Sebuah program berbagi untuk guru-guru adik yatim dan dhuafa.
Ramadhan menjadi momen terbaik, untuk berbagi seluas-luasnya. Melalui program ini, anda turut serta menjadi bagian dari perjuangan adik-adik yatim dan dhuafa.