
Asrama Yatim Mandiri
Ayah mereka telah tiada. Ibunya seorang janda dan sedang berjuang demi ekonomi keluarga. Kini, anak-anaknya sedang berjuang demi surga Ayah dan Ibunya.
--
Sesekali mereka menerawang hafalannya sambil tetap memegang Al-Quran. Kalau ada yang lupa, buru-buru mereka membuka kembali halaman yang sudah ditandainya. Sebelum setoran ke ustadz, terlihat beberapa di antara mereka saling menyimak hafalan kawannya. Memastikan saat setoran nanti mereka lancar menghafal tanpa harus mengulang.
Begitulah keseharian anak-anak yatim yang kini banyak menghabiskan waktu di Rumah Kemandirian, Desa Kararejo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.
Ibu mereka terus berjuang menjadi tulang punggung keluarga. Tidak seperti Almarhum Ayah yang memiliki pekerjaan tetap, para Ibu cenderung bekerja serabutan. Namun apa daya, pendapatan yang mereka hasilkan tak mampu membuat anak mereka lanjut sekolah. Bahkan untuk sekedar makan pun masih sulit.
--
Seperti Fahmi (9), setelah Ayahnya tiada, Ibunya pun tak berani menjamin sampai kapan dia bisa sekolah.
Di usianya yang sangat muda itu, Fahmi sadar bahwa dia harus membalas jasa kedua orang tuanya. Setelah pulang sekolah, Fahmi akan segera pergi ke Rumah Kemandirian.
Bergabung bersama kawannya untuk menghafal Alquran, Fahmi ingin menjadi bagian anak yatim berprestasi. Terlebih dia mau ikut menyematkan mahkota untuk Ayah dan Ibunya di surga nanti. Aamiin.
Nasib Rozi (10) tak jauh berbeda dengan yatim lainnya. Hingga kini Ibunya masih mengusahakan Rozi untuk tetap sekolah. Namun, semenjak Ayahnya meninggal, Sang Ibu melihat perubahan sikap pada anak semata wayangnya itu.
Seolah anaknya paham akan kondisi ekonomi keluarganya, Rozi pun kini terlihat lebih semangat untuk belajar bahkan sampai memutuskan untuk menjadi penghafal Alqur’an.
‘’Semenjak Rozi menjadi salah satu binaan Rumah Kemandirian, ia semakin rajin sholat dan sopan,’’ ungkap Ibunya dengan penuh syukur.
--
Sahabat, sungguh mulia apa yang anak-anak ini persembahkan untuk kedua orang tuanya. Namun, tetap saja orang tua mereka ingin anak-anak mereka mendapat pendidikan agar kehidupannya lebih baik di masa depan nanti.
“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim di antara dua orang tua yang muslim, dalam makan dan minumnya sehingga mencukupinya, maka ia pasti masuk surga.” (HR. Abu Ya’la dan Thabrani)
Betapa pentingnya mengasihi dan memperhatikan nasib para yatim, sehingga disetiap sedekah yang kita berikan Allah menjaminnya dengan surga sebagai balasan.
Sahabat, mari bersama-sama bantu penuhi kebutuhan anak-anak yatim dhuafa. Donasi yang Sahabat berikan, akan sangat bermanfaat bagi anak-anak yatim dan dhuafa yang tinggal di asrama binaan Yatim Mandiri. Donasi tersebut akan digunakan untuk makan dan sarana prasana asrama yang dibutuhkan.
InsyaAllah dengan sedekah yang kita keluarkan menjadi sebab keberkahan, aamiin...