Sedekah Sumur Bor Warga Tereweng Alor
Bayangkan betapa sulitnya menjadi warga Tereweng, Pantar Timur, Alor NTT, seumur hidup mereka harus bergantung dengan air hujan dan laut.
±900 warga Tereweng Alor NTT belum bisa menikmati air bersih. Setiap hari warga harus tempuh jarak 2-3 kilometer dengan jalanan yang terjal dan curam. Mereka harus menyusuri tangga-tangga bebatuan untuk bisa sampai laut. Setiap hari warga bisa 3-5 kali bolak balik ke laut demi mendapat air.
Intensitas hujan di NTT terbilang jarang, warga kesulitan untuk menampung dan mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari. Warga pun bergantung dengan air laut untuk memasak, mencuci, dan mandi.
Mayoritas warga Tereweng bekerja sebagai nelayan dan berkebun umbi-umbian. Pendapatan yang rendah, membuat warga alami kesulitan untuk bergotong royong membangun sumur bor.
Tak jauh berbeda dengan warga Tereweng, ratusan warga Tribur Alor juga bergantung pada satu-satunya sungai dengan jarak tempuh 5 Kilo. Mirisnya untuk bisa sampai ke sungai, akses jalan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki.
“Wahai sahabatku, barangsiapa diantara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat, maka akan mendapatkan surgaNya Allah Ta’ala”. (HR Muslim)
Sahabat, sayyidina Utsman Bin Affan R.A memberikan manfaat sumur melalui sedekahnya, kini kita bisa meneladani apa yang beliau sedekahkan. Pasalnya meskipun air terkesan barang yang sederhana, faktanya masih banyak sesama yang sulit untuk mendapatkannya.
Yuk, alirkan air bersih untuk warga Tereweng, Tribur dan wilayah lainnya yang terancam kekeringan. Semoga apa yang kita sedekahkan menjadi sebab ridhoNya Allah Ta’ala. Amin